pengertian singkat routing
Apa Itu Routing di MikroTik?
Routing adalah proses memilih jalur terbaik untuk mengirim data antar jaringan. MikroTik menggunakan routing untuk menentukan arah paket data berdasarkan alamat IP tujuan.
Jenis Routing di MikroTik
Routing di MikroTik terbagi menjadi dua kategori utama:
- Static Routing
Static Routing mengharuskan admin menentukan jalur secara manual. Rute ini tidak berubah kecuali dikonfigurasi ulang.
Ciri-ciri:
– Rute dikonfigurasi secara manual
– Stabil, tidak berubah otomatis
– Efektif untuk jaringan sederhana
Fungsi:
– Menentukan jalur eksplisit ke subnet
– Menyediakan backup jalur jika link utama gagal
Contoh:
/ip route add dst-address=192.168.2.0/24 gateway=192.168.1.1
Artinya, untuk ke jaringan 192.168.2.0/24, gunakan gateway 192.168.1.1
- Dynamic Routing
Dynamic Routing memungkinkan router saling berbagi informasi secara otomatis menggunakan protokol routing.
2.1. RIP (Routing Information Protocol)
Ciri:
– Protokol sederhana dan lawas
– Metrik berdasarkan hop count (maksimal 15 hop)
– Update setiap 30 detik
Kelebihan:
– Konfigurasi mudah
– Cocok untuk jaringan kecil
Kekurangan:
– Konvergensi lambat
– Tidak efisien pada jaringan besar
Konfigurasi:
– Masuk ke menu Routing > RIP
– Tambah interface dan network
2.2. OSPF (Open Shortest Path First)
Ciri:
– Protokol link-state
– Metrik berbasis bandwidth
– Dibagi ke dalam area logis
Kelebihan:
– Stabil di jaringan besar
– Mendukung VLSM dan CIDR
– Topologi lebih terbaca
Kekurangan:
– Konfigurasi lebih kompleks
– Memerlukan sinkronisasi waktu
Langkah konfigurasi:
– Aktifkan OSPF instance
– Tambah area dan network
– Tetapkan router ID unik
2.3. BGP (Border Gateway Protocol)
Ciri:
– Routing antar-AS
– Termasuk protokol EGP
Kelebihan:
– Sangat scalable
– Mendukung filtering dan kebijakan routing
Kekurangan:
– Kompleks
– Tidak cocok untuk jaringan kecil
Penggunaan:
– Antar ISP
– Multi-homing
– Publikasi prefix ke Internet
2.4. MPLS (Multiprotocol Label Switching)
Ciri:
– Menggunakan label, bukan IP
– Cocok untuk backbone jaringan besar
Kelebihan:
– Switching sangat cepat
– Mendukung VPN dan TE
Kekurangan:
– Kompleks
– Memerlukan pemahaman teknis lanjutan
- Policy Based Routing (PBR)
PBR memungkinkan pengalihan trafik berdasarkan kebijakan, bukan hanya IP tujuan.
Fungsi:
– Mengatur trafik berbeda untuk ISP berbeda
– Routing berdasarkan jenis trafik
Langkah konfigurasi:
- Tandai paket/koneksi menggunakan Mangle
- Buat routing-mark
- Buat route berdasarkan routing-mark
Contoh:
– ISP1 untuk browsing
– ISP2 untuk download
- ECMP (Equal Cost Multi Path)
ECMP memungkinkan pembagian trafik otomatis ke beberapa gateway yang memiliki metrik sama.
Contoh:
/ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.1.1,192.168.2.1
MikroTik akan melakukan load balancing antar gateway tersebut.
- Recursive Routing
Recursive Routing digunakan saat next-hop tidak langsung dikenali.
Fungsi:
– Mencari rute ke gateway terlebih dahulu
– Baru mengarah ke tujuan akhir
Contoh:
/ip route add dst-address=10.10.10.0/24 gateway=172.16.1.1
/ip route add dst-address=172.16.1.1/32 gateway=ether1
Ringkasan Jenis Routing
| Jenis Routing | Keterangan |
| Static Routing | Manual, cocok untuk jaringan kecil |
| RIP | Dinamis, hop count, sederhana |
| OSPF | Dinamis, berbasis cost, skala besar |
| BGP | Routing antar-AS, cocok untuk ISP |
| MPLS | Routing berbasis label, sangat cepat |
| PBR | Routing berdasarkan kebijakan |
| ECMP | Load balancing antar-gateway |
| Recursive Routing | Routing dengan next-hop tak langsung dikenal |
Dengan memahami jenis-jenis routing di atas, Anda bisa memilih metode paling sesuai untuk kebutuhan jaringan Anda. Mulailah dari yang sederhana, lalu eksplorasi metode dinamis sesuai skala jaringan Anda.
