Bridge di MikroTik: Pengertian, Fungsi, dan Komponen

Apa Itu Bridge di MikroTik?

Bridge di MikroTik berfungsi menggabungkan dua atau lebih interface jaringan. Interface yang digabung bisa berupa Ethernet, wireless, VLAN, atau virtual. Dengan bridge, semua interface tersebut berjalan dalam satu domain Layer 2, seolah berada di jaringan lokal yang sama.

Singkatnya, bridge bekerja di Layer 2 (Data Link Layer). Jika routing menghubungkan antarjaringan berbeda, bridge menyatukan port dalam satu broadcast domain, mirip dengan switch.

 

Mengapa Bridge Penting?

Bridge memegang peran besar dalam desain jaringan. Beberapa alasan utamanya:

  • Membuat jaringan LAN lebih konsisten.
  • Menghubungkan antarinterface tanpa perlu routing.
  • Mengatur lalu lintas sekaligus mengendalikan broadcast domain.

Selain itu, bridge juga mempermudah manajemen layanan seperti DHCP, firewall, dan VLAN.

Komponen dan Istilah dalam Bridge MikroTik

1. Bridge Interface

Bridge Interface adalah interface virtual utama. Semua anggota bridge terhubung melalui interface ini.

  • Bisa diberi IP untuk dijadikan gateway.
  • Menjadi tempat DHCP server atau firewall.

2. Bridge Ports

Bridge Ports adalah interface anggota. Bisa berupa Ethernet, VLAN, atau wireless.

  • Interface anggota kehilangan fungsi independen.
  • Semuanya masuk dalam domain Layer 2.

3. Forwarding

Forwarding mengatur pengiriman frame Ethernet berdasarkan MAC address.

  • Menjamin frame terkirim ke port tujuan.
  • Menggunakan tabel MAC sebagai acuan.

4. Bridge MAC Table

Tabel MAC menyimpan daftar alamat MAC yang pernah terdeteksi.

  • Terisi otomatis dari frame masuk.
  • Membantu menentukan jalur unicast.

5. STP (Spanning Tree Protocol)

STP mencegah loop Layer 2 pada topologi jaringan redundan.

  • Memilih jalur utama.
  • Menonaktifkan port yang berpotensi membuat loop.
  • Versi cepatnya adalah RSTP.

6. Bridge VLAN Filtering

VLAN Filtering mengatur VLAN-aware bridging.

  • Memungkinkan komunikasi antar VLAN tertentu.
  • Digunakan pada trunking atau tagging VLAN.
  • Menyediakan isolasi lalu lintas VLAN.

7. Frame Types

Frame Types mengatur jenis frame Ethernet yang diterima port.

  • Menerima semua frame.
  • Hanya frame VLAN tagged.
  • Hanya frame untagged.

8. PVID (Port VLAN ID)

PVID menambahkan VLAN ID default pada frame untagged.

  • Dipakai pada port access.
  • Menentukan VLAN bawaan port.

9. Bridge Filters

Bridge Filters bekerja di Layer 2 firewall.

  • Input: Traffic masuk ke bridge.
  • Output: Traffic keluar dari bridge.
  • Forward: Traffic antarport dalam bridge.

10. Bridge NAT

Bridge NAT memungkinkan translasi Layer 2.

  • Digunakan pada skenario terbatas.
  • Bisa mengganti MAC atau menyembunyikan identitas.

11. HW Offloading

HW Offloading mempercepat proses dengan hardware switch chip.

  • Mengurangi beban CPU.
  • Hanya tersedia pada perangkat tertentu.

12. Multicast Helper

Multicast Helper membantu distribusi paket multicast.

  • Sangat bermanfaat untuk IPTV.
  • Bisa menyalurkan IGMP atau semua multicast.

13. Terminologi STP

Dalam STP terdapat istilah:

  • Root Port: Port menuju root bridge.
  • Designated Port: Port terbaik di segmen jaringan.
  • Blocking Port: Port yang diblokir agar loop hilang.

14. Bridge Priority

Bridge Priority menentukan root bridge pada STP.

  • Nilai rendah berpeluang besar jadi root bridge.
  • Root bridge menghitung jalur STP.

Kesimpulan

Bridge di MikroTik bukan sekadar menggabungkan port. Fitur ini menawarkan fungsi lanjutan seperti VLAN-aware bridging, multicast handling, hingga hardware offloading. Dengan konfigurasi tepat, bridge membuat jaringan lebih stabil, aman, dan efisien